Trekking Cibodas – Pelajari persiapan yang perlu Anda lakukan sebelum melakukan trekking Cibodas ke Curug Cibeurem atau Puncak Gede Pangango, termasuk mempelajari rute trekking serta mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Dan, hubungi Hotline +62 811-1200-996 untuk reservasi dan merencanakan trekking Curug Cibeureum atau Puncak Gede Pangrango via Cibodas.
H O T L I N E
+62 811-1200-996Trekking ke Curug Cibeurem via Cibodas
Trekking Cibodas – Curug Cibeureum adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Jawa Barat. Curug ini terletak dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), taman hutan hujan tropis tertua di Indonesia yang didirikan sejak tahun 18891.
Nama Curug Cibeureum berasal dari kata “cibeureum” yang berarti air atau sungai merah, karena warna airnya yang dipengaruhi oleh lumut endemik berwarna merah.
Untuk mencapai Curug Cibeureum, pengunjung harus melakukan trekking sepanjang 2,8 km dari pintu masuk TNGGP di Cibodas. Trekking ini merupakan jalur pendakian puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang tertata secara apik dan banyak dilewati oleh pengunjung dan pendaki domestik maupun mancanegara. Trekking ini juga merupakan salah satu trek teramai dan terfavorit di Jawa Barat.
Trekking Curug Cibeureum via Cibodas menawarkan berbagai daya tarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa daya tarik tersebut:
- Hutan hujan tropis. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan menyusuri hutan hujan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Pengunjung dapat melihat berbagai jenis pohon, bunga, lumut, jamur, kupu-kupu, burung, dan primata yang endemik di kawasan ini. Hutan hujan tropis ini juga memberikan udara yang sejuk dan segar bagi pengunjung.
- Telaga Biru. Telaga Biru adalah sebuah danau buatan yang berwarna biru jernih karena kaya akan nutrisi atau mineral yang berasal dari pertumbuhan bahan organik dan batuan serta tanah vulkanis yang terlarutkan. Pengunjung dapat beristirahat di sini menikmati pemandangan dan airnya yang jernih.
- Curug Cibeureum. Ini merupakan tujuan utama trekking ini. Curug Cibeureum memiliki tiga air terjun berderet dengan ketinggian sekitar 50 meter. Air terjun ini memiliki warna merah karena ganggang endemik yang tumbuh di sekitarnya. Pengunjung dapat berfoto dengan pemandangan yang menakjubkan, berenang, atau bermain air di sini.
Lanjut ke Puncak Gede dan Pangrango
Trekking Cibodas – Bagi pengunjung yang ingin melanjutkan trekking ke Puncak Gunung Gede (2.958 m) atau Puncak Pangrango (3.019 m), ada beberapa obyek daya tarik tambahan yang dapat ditemui di sepanjang perjalanan, yaitu :
- Air Panas Cibodas. Ini merupakan sumber air panas alami yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Gede. Air panas ini memiliki suhu sekitar 40°C dan mengandung belerang serta mineral lainnya. Air panas ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit atau rematik. Pengunjung dapat mandi atau berendam di sini untuk merilekskan tubuh setelah trekking.
- Rawa Denok. Ini merupakan sebuah rawa atau lahan basah yang terletak di ketinggian 2.400 m. Rawa ini memiliki luas sekitar 5 hektar dan merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna endemik seperti anggrek langka Dendrobium secundum, bunga edelweis, dan burung elang jawa. Rawa ini juga menawarkan pemandangan yang indah dengan latar belakang Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
- Kandang Badak. Ini merupakan sebuah padang rumput yang terletak di ketinggian 2.450 m. Padang rumput ini memiliki luas sekitar 25 hektar dan merupakan tempat berkemah yang populer bagi pendaki. Padang rumput ini dinamakan Kandang Badak karena dahulu pernah menjadi tempat tinggal bagi badak jawa yang sekarang sudah punah di kawasan ini.
- Kandang Batu. Ini merupakan sebuah padang batu yang terletak di ketinggian 2.700 m. Padang batu ini memiliki luas sekitar 10 hektar dan merupakan tempat berkemah yang alternatif bagi pendaki. Padang batu ini dinamakan Kandang Batu karena banyak terdapat batu-batu besar yang berserakan di sekitarnya.
- Puncak Gunung Gede. Ini merupakan puncak tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai. Puncak ini memiliki ketinggian 2.958 m dan merupakan salah satu puncak yang paling banyak didaki di Indonesia. Puncak ini menawarkan pemandangan yang spektakuler dengan panorama Gunung Pangrango, Gunung Salak, Gunung Ciremai, dan kota-kota di sekitarnya. Puncak ini juga memiliki kawah aktif yang mengeluarkan asap belerang.
- Puncak Gunung Pangrango. Ini merupakan puncak tertinggi ketiga di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai dan Gunung Gede. Puncak ini memiliki ketinggian 3.019 m dan merupakan salah satu puncak yang paling sulit didaki di Indonesia. Puncak ini menawarkan pemandangan yang menantang dengan medan yang curam, licin, dan berbatu. Puncak ini juga memiliki hutan pinus yang unik dan langka di Indonesia.
- Alun-alun Suryakencana. Ini merupakan sebuah padang edelweis yang terletak di ketinggian 2.750 m. Padang edelweis ini memiliki luas sekitar 50 hektar dan merupakan padang edelweis terluas di Indonesia. Padang edelweis ini dinamakan Alun-alun Suryakencana karena bentuknya yang mirip dengan alun-alun atau lapangan terbuka dan warnanya yang kuning seperti surya atau matahari. Padang edelweis ini menawarkan pemandangan yang romantis dengan bunga-bunga edelweis yang mekar sepanjang tahun.
- Lembah Mandalawangi. Ini merupakan sebuah lembah yang terletak di ketinggian 2.500 m. Lembah ini memiliki luas sekitar 15 hektar dan merupakan lembah terindah di TNGGP. Lembah ini dinamakan Mandalawangi karena bentuknya yang mirip dengan mandala atau lingkaran sempurna dan warnanya yang hijau seperti wangi atau harum. Lembah ini menawarkan pemandangan yang eksotis dengan hamparan rumput hijau, sungai kecil, dan air terjun.
Pendakian Gunung Gede Pangrango
Trekking Cibodas – Gunung Gede Pangrango terdiri dari dua puncak yang berdekatan, yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Puncak Gunung Gede memiliki kawah berapi, sementara puncak Gunung Pangrango memiliki ketinggian yang lebih tinggi tetapi tidak memiliki kawah atau kaldera.
Para pendaki umumnya menggunakan jalur Gunung Putri, Selabintana, dan Cibodas sebagai jalur pendakian.
Melalui Cibodas
Trekking Cibodas – Untuk mencapai lokasi ini dengan kendaraan umum, Anda dapat menggunakan bus jurusan Bogor – Bandung atau Bandung – Jakarta yang melewati puncak. Setelah itu, Anda perlu naik mobil angkot di daerah Pacet dekat Rumah Sakit Daerah Cianjur untuk menuju Kebun Raya Cibodas. Di Kebun Raya Cibodas, Anda akan menemukan jalur pendakian yang dapat Anda tempuh.
Sebelum memulai pendakian di jalur ini, barang bawaan Anda akan diperiksa. Pastikan Anda telah mendapatkan Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan. Jika belum memiliki dokumen ini, kunjungi kantor pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terlebih dahulu. Beberapa barang seperti pisau, golok, radio, sabun, dan deterjen tidak diizinkan dibawa oleh para pendaki.
Jalur pendakian ini dilengkapi dengan beberapa pos. Pos-pos tersebut adalah bangunan terbangun yang memiliki atap, sehingga dapat digunakan sebagai tempat perlindungan dari cuaca yang tidak sesuai.
Perjalanan dimulai dari basecamp awal di Kebun Raya Cibodas, di mana Anda akan melewati jalur berbatu di sebelah kanan dan kiri, yang merupakan hutan hujan tropis dataran tinggi. Di jalur ini, Anda juga akan menemukan Telaga Biru yang berjarak sekitar 1,5 km dari basecamp awal.
Pos kedua yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat adalah pos Panyangcangan Kuda, yang terletak di ketinggian 1.628 mdpl. Sebelum mencapai pos ini, Anda akan melewati jembatan yang terbuat dari beton dan sebagian masih kayu yang berada di sepanjang sungai. Harap berhati-hati di jembatan ini karena terdapat beberapa lubang yang berbahaya.
Setelah melewati pos kedua, Anda akan menemui pertigaan. Pastikan Anda mengambil jalur yang sesuai. Pertigaan ini akan membawa Anda ke arah air terjun Cibeureum atau ke arah puncak. Air terjun Cibeureum sendiri berada di ketinggian 1.675 mdpl dan dapat dicapai dalam waktu 30 menit.
Pos berikutnya adalah pos Batu Kukus yang berada di ketinggian 1.820 mdpl. Untuk mencapai pos ini, Anda harus melewati jalanan yang curam dan berliku, sehingga akan menguras energi para pendaki.
Pos selanjutnya adalah pos Pondok Pemandangan yang berada di ketinggian 2.150 mdpl. Anda akan merasa cukup senang saat mencapai lokasi ini karena medan jalur tidak terlalu curam dan cenderung landai, bahkan ada beberapa turunan.
Pos berikutnya adalah pos Kandang Batu. Untuk mencapai pos ini, jalur yang harus Anda lewati cukup curam dan penuh dengan rintangan yang membutuhkan kewaspadaan ekstra. Di jalur ini, Anda akan melewati sungai yang mengandung air panas dari mata air alami di gunung ini. Anda akan menjelajahi jalur ini dengan menyusuri sungai air panas, dan Anda harus sangat berhati-hati karena jalannya berbatu dan ditumbuhi lumut sehingga sangat licin. Jalan di sebelah sungai ini sangat sempit dan hanya cukup untuk satu orang.
Pos selanjutnya adalah pos Kandang Badak. Dari pos sebelumnya, Anda akan melalui jalur yang sempit dan kemudian menapaki jalur yang cenderung landai hingga akhirnya mencapai pos ini. Di pos Kandang Badak, disarankan untuk membangun tenda karena tidak ada bangunan yang cocok untuk berteduh. Kandang Badak juga merupakan lokasi yang baik untuk berkemah. Pastikan Anda mengisi persediaan air di sini karena setelah pos ini, air sulit ditemukan.
Setelah itu, Anda akan kembali berjalan dan menghadapi pertigaan. Arah ke kiri menuju puncak Gunung Pangrango dan arah ke kanan menuju puncak Gunung Gede.
Jalur menuju puncak Gunung Gede ditandai dengan tanjakan yang sangat curam, bahkan ada beberapa tanjakan dengan kemiringan hampir mencapai 90 derajat. Tanjakan ini dikenal sebagai Tanjakan Setan, namun jangan khawatir karena sudah disediakan tali untuk membantu Anda naik. Setelah itu, Anda hanya perlu melanjutkan perjalanan melalui jalur berpasir untuk mencapai puncak yang berada di ketinggian 2.958 mdpl.
Jalur menuju puncak Gunung Pangrango ditandai dengan suasana hutan belantara khas hutan hujan tropis dataran tinggi. Di sini, Anda akan menemui berbagai jenis pohon besar. Puncak Gunung Pangrango, yang berada di ketinggian 3.019 mdpl, masih ditumbuhi pepohonan yang membuatnya sulit untuk melihat pemandangan yang indah. Jika Anda ingin menikmati pemandangan yang spektakuler, Anda perlu pergi ke alun-alun Mandalawangi yang banyak ditumbuhi bunga edelweis.
Jalur pendakian ini menawarkan pengalaman mendaki yang menarik dan beragam. Dengan keindahan alam yang memukau, perjalanan ini menjadi pilihan yang populer bagi pendaki yang tinggal di sekitar Bogor, Banten, Jakarta, dan sekitarnya. Namun, selalu ingat untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pendakian, mengikuti peraturan yang berlaku, dan menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan gunung.
Via Gunung Putri
Trekking Cibodas – Basecamp jalur pendakian ini terletak dekat dengan basecamp Cibodas, di antara pasar Cipanas dan Istana Cipanas. Anda bisa mencapai tempat ini dengan menggunakan kendaraan umum hingga pasar Cipanas, lalu melanjutkan dengan angkutan umum menuju kaki Gunung Gede Pangrango, khususnya menuju basecamp Gunung Putri.
Basecamp Gunung Putri terletak di ketinggian 1.450 mdpl. Jalur ini lebih curam dibandingkan dengan jalur Cibodas, tetapi dengan jalur ini Anda dapat menghemat waktu perjalanan dan juga akan melewati lautan Edelweis di Surya Kencana.
Di basecamp Gunung Putri, Anda akan diperiksa oleh petugas TNGGP. Jika Anda membawa barang yang dilarang untuk pendakian, barang-barang tersebut akan disita oleh petugas dan dapat diambil kembali saat Anda turun dari gunung.
Perjalanan dimulai dengan melewati jalan berbatu yang diapit oleh kebun milik warga. Setelah melewati sungai, Anda akan mulai merasakan tanjakan. Untuk persediaan air, Anda dapat mengambil air dari pipa air bersih yang berlubang milik warga.
Pos pertama yang akan Anda kunjungi adalah pos Tanah Merah, sekitar 60 menit perjalanan dari pipa air sebelumnya. Pos Tanah Merah adalah bangunan tua yang dulunya merupakan kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Meskipun dinding dan lantainya sudah berlubang, pos ini masih layak digunakan sebagai tempat berlindung karena memiliki atap yang masih bagus.
Pos Legok Lenca adalah pos berikutnya setelah pos Tanah Merah. Pos ini terletak di ketinggian 2.150 mdpl. Untuk mencapai pos ini, Anda harus melewati jalur yang lebih curam dari sebelumnya, diiringi dengan suasana sunyi khas hutan hujan tropis dataran tinggi yang sangat lebat.
Setelah pos Legok Lenca, Anda akan menghadapi trek yang lebih menantang. Trek ini akan sangat berdebu saat musim kemarau dan sangat licin saat musim hujan. Selain itu, trek di sini hanya cukup untuk satu orang, jadi jika Anda bertemu dengan pendaki lain yang sedang turun, salah satu dari Anda harus menunggu terlebih dahulu.
Setelah sekitar 180 menit dari pos sebelumnya, Anda akan mencapai pos Buntut Lutung yang terletak di ketinggian 2.300 mdpl. Di pos ini, Anda dapat memasang tenda untuk istirahat karena tempat ini cukup datar dan rimbun dengan pepohonan.
Pos berikutnya adalah pos Lawang Seketeng di ketinggian 2.500 mdpl, dan kemudian pos Maleber di ketinggian 2.625 mdpl. Pos Maleber ini menyediakan bangunan tempat berteduh ketika hujan turun atau sekadar berteduh dari sinar matahari.
Setelah perjalanan kembali, Anda akan menemui padang Edelweis yang menakjubkan. Tempat ini dikenal sebagai Alun-Alun Surya Kencana merupakan tempat bertemunya para pendaki yang menggunakan jalur Gunung Putri dan Selabintana. Pendaki dari Gunung Putri akan tiba di daerah ini dari arah Timur, sementara pendaki dari Selabintana akan muncul dari arah Barat alun-alun ini.
Hanya memerlukan sedikit usaha lagi untuk mencapai puncak Gunung Gede jika Anda sudah berada di Alun-Alun Surya Kencana, karena puncak gunung tersebut terlihat jelas dari arah Surya Kencana.
Via Salabintana
Trekking Cibodas – Basecamp Selabintana, yang merupakan salah satu gerbang menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango, terletak pada ketinggian 960 mdpl. Basecamp ini adalah basecamp terendah di antara basecamp lainnya.
Jalur ini tidak disukai oleh para pendaki karena terdapat banyak pacet yang dapat mengganggu pendakian dan jalurnya sulit diakses oleh kendaraan umum.
Namun, Selabintana adalah tempat rekreasi yang menarik karena menyediakan area bermain, camping ground, penginapan, hotel, dan air terjun yang indah.
Salah satu air terjun yang terkenal di sini adalah air terjun Cibeureum yang memiliki ketinggian 70 meter. Meskipun aksesnya agak jauh dan membutuhkan energi yang cukup besar, keindahan air terjun ini sangat layak untuk dinikmati.
Seperti basecamp lainnya, Anda akan diperiksa di basecamp ini. Setelah menyelesaikan administrasi, Anda dapat langsung memulai pendakian melalui jalur ini atau berkemah terlebih dahulu di Selabintana.
Perjalanan dimulai dengan jalanan berbatu yang disusun rapi untuk kenyamanan pendaki. Kemudian, Anda akan melewati sungai yang sangat jernih dan dapat digunakan sebagai sumber air minum cadangan. Setelah itu, Anda akan memasuki hutan yang lebat dengan berbagai suara satwa khas hutan, bahkan Anda dapat melihat monyet bermain di sekitar jalur pendakian ini.
Setelah 30 menit berjalan, Anda akan melihat menara pengamatan burung. Selanjutnya, Anda akan mencapai pos pertama, yaitu pos Citinggir, yang berada pada ketinggian 1.000 mdpl.
Setelah melewati pos tersebut, Anda akan melalui jalur yang dipenuhi oleh pacet yang akan mengganggu. Jalur ini semakin berat karena tanjakan yang terasa dan tanah yang gembur sehingga licin saat dilewati.
Untuk menghindari serangan pacet, siapkan obat anti-nyamuk semprot karena pacet tidak menyukainya. Pastikan juga Anda menggunakan sepatu yang menutupi kaki dan kaos kaki tebal hingga menutupi lutut sebelum memulai pendakian. Jika mungkin, oleskan cairan tembakau agar pacet sulit menyerang.
Pos selanjutnya adalah pos Citinggir Barat, yang berada pada ketinggian 1.175 mdpl. Selanjutnya, Anda akan melewati jalur yang naik turun dan pacet mulai berkurang. Pos berikutnya adalah pos Cigeber, yang berada pada ketinggian 1.300 mdpl.
Setelah melewati pos Cigeber, Anda akan menyusuri trek yang semakin terbuka dari pepohonan. Jika melakukan pendakian pada malam hari, Anda akan melihat langit berbintang yang indah.
Pos selanjutnya adalah pos Cileutik, yang berada pada ketinggian 1.500 mdpl. Dari pos ini, Anda akan menemui air terjun pendek yang dapat dinikmati. Setelah melewati air terjun ini, trek kembali naik dan pemandangan menjadi hutan yang lebat. Perjalanan ini akan diiringi dengan trek berlumpur yang sulit dilalui.
Setelah pos Cileutik, Anda akan menemukan tempat untuk berkemah. Jika melanjutkan perjalanan, Anda akan mencapai pertigaan yang memberikan pilihan menuju puncak Gunung Gumuruh atau Alun-Alun Surya Kencana.
Setelah tiba di Alun-Alun Surya Kencana, puncak Gunung Gede sudah terlihat jelas dan hanya tinggal sedikit lagi untuk mencapainya. Jika ingin mendaki ke puncak Gunung Pangrango, ikuti jalur yang tersedia.
Simpulan dan FAQ Trekking Cibodas
Trekking Cibodas – Trekking Curug Cibeureum via Cibodas adalah kegiatan wisata alam yang menyenangkan dan bermanfaat bagi pengunjung. Trekking ini dapat memberikan pengalaman berjalan kaki sekaligus menikmati pesona hutan hujan tropis, telaga biru, dan curug cibeureum di kawasan TNGGP. Trekking ini juga dapat dilanjutkan ke puncak gunung Gede dan gunung Pangrango untuk menantang diri sendiri dan menyaksikan pemandangan yang spektakuler dari ketinggian.
Untuk melakukan trekking ini, pengunjung harus mempersiapkan diri dengan baik dan memperhatikan beberapa catatan penting seperti tiket masuk, guide, alas kaki, air minum, makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya. Pengunjung juga harus menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati di kawasan TNGGP dengan tidak merusak atau mengambil apa pun dari alam.
A : Trekking Cibodas adalah aktivitas olahraga dengan berjalan kaki sekaligus menikmati pesona hutan hujan tropis yang ada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
A : Saat Trekking Cibodas, pengunjung dapat menikmati obyek-obyek yang menarik seperti Danau Telaga Biru Cibodas dengan airnya yang berwarna biru jernih karena kaya akan nutrisi atau mineral yang berasal dari pertumbuhan bahan organik dan batuan serta tanah vulkanis yang terlarutkan.
A : Dari pintu masuk TNGP ke Curug Cibeureum terdapat jalur trekking sepanjang 2,8 km yang bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam atau tergantung kemampuan para trekker.
A : Selain Danau Telaga Biru Cibodas, pengunjung juga dapat menemui Curug Cibeureum yang memiliki 3 air terjun berderet. Pengunjung juga dapat berenang atau main air di sana.
A : Harga trekking curug Cibeurem via Cibodas sebesar Rp. 890.000,- per orang.
A : Anda dapa menghubungi Hotline +62 811-1200-996